50 Warga ‘Israel’ yang Selamat dari Operasi Banjir Al-Aqsa Diduga Bunuh Diri

Ribuan orang berkumpul untuk melakukan protes terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya serta menuntut pemilihan umum dini dan pertukaran sandera dari pemerintah di Tel Aviv, ‘Israel’ pada 23 Maret 2024. [Saeed Qaq – Anadolu Agency]

TEL AVIV – Sekitar lima puluh orang yang selamat dari serangan lintas batas Hamas di Nova Music Festival pada 7 Oktober diduga melakukan bunuh diri setelah serangan tersebut, kata seorang yang selamat dari serangan tersebut pada Selasa (16/4/2024).

“Hanya sedikit orang yang tahu, tapi ada hampir 50 kasus bunuh diri di antara para penyintas Nova. Jumlah ini, yang sebenarnya terjadi dua bulan lalu, mungkin telah meningkat sejak saat itu,” kata Guy Ben Shimon pada Selasa (16/4) di sidang Parlemen untuk Komisi Audit Negara mengenai perlakuan terhadap para penyintas 7 Oktober. Ia menegaskan, banyak temannya yang lolos dari serangan tersebut tidak bisa pulih dari apa yang dialaminya.

“Banyak penyintas yang terpaksa dirawat di rumah sakit karena kondisi psikologisnya. Teman-teman saya tidak bangun dari tempat tidur, saya juga tidak,” tambahnya.

“Saya praktis tidak bisa berbuat apa-apa. Saya harus memelihara seekor anjing untuk membantu saya bertahan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan kita semua adalah kembali bekerja dan berfungsi secara normal, namun kita tidak dapat melakukannya tanpa bantuan yang memadai,” tambah Ben Shimon.

Sidang parlemen berfokus pada dugaan kegagalan negara terhadap para penyintas 7 Oktober, termasuk kesulitan birokrasi dalam mengenali gangguan stres pasca-trauma yang mereka alami, serta dalam menerima perawatan yang dibutuhkan.

“Mengapa saya harus terus-menerus membuktikan apa yang saya alami? Mengapa saya dipaksa untuk kembali ke detail dari apa yang saya alami agar mereka mempercayai saya?” Naama Eitan, salah satu penyintas festival musik tersebut, bertanya dalam persidangan.

“Saya berpartisipasi dalam penelitian yang memantau denyut nadi saya dan parameter lainnya dan mengungkapkan betapa buruknya kesehatan saya. Saya tidur rata-rata dua jam semalam. Setiap pagi pada pukul tujuh, saya mengenang kembali saat-saat ketika saya bersembunyi di semak-semak ketika para teroris lewat di depan saya. Saya tidak bisa lagi bergerak sendiri, saya harus selalu ditemani,” jelasnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan ‘Israel’ mengatakan mereka tidak memiliki informasi atau statistik apa pun mengenai dugaan 50 orang yang selamat yang melakukan bunuh diri.*

Sumber: PALINFO 🇵🇸

Penulis: No Perfect

MENGAPA KEJAHATAN selalu bisa kompak BERSATU? Karena, KEBENARAN tidak pernah membutuhkan SEKUTU!”

Tinggalkan komentar