Keterusterangan Prabowo Dipersiapkan Jokowi, Pesan buat Siapa?

Oleh: Erizal

Keterusterangan Prabowo di hadapan PBNU pada acara halal bihalal tempo hari menuai kontroversi. Bahwa ia memang dipersiapkan Presiden Jokowi untuk melanjutkan program-program yang sudah dicanangkan selama 2 periode ini.

Keterusterangan Prabowo ini bisa dianggap mempertegas ketidaknetralan Presiden Jokowi pada Pilpres lalu. Kendati hakim MK sudah memutuskan dan KPU sudah pula menetapkan keterpilihan Prabowo sebagai Presiden.

Prabowo sebetulnya tak perlu berterus-terang seperti itu di hadapan PBNU dan publik secara luas. Itu bisa merugikan Prabowo sendiri dan juga Presiden Jokowi. Tapi kenapa Prabowo memilih melakukan itu? Mustahil Prabowo tak sadar dengan konsekuensi negatif seperti itu?
Semua orang tahu bahwa Presiden Jokowi memang cawe-cawe dalam memilih siapa yang akan menggantikan posisinya nanti. Tapi semua orang tahu juga bahwa selain Prabowo, Presiden Jokowi juga mempersiapkan Ganjar. Ganjar tereliminasi setelah drama yang sangat mendebarkan yang tak perlu lagi kita ulang-ulang.

Prabowo bisa jadi punya alasan kuat kenapa berterus-terang tentang persoalan yang tak perlu diungkapkan itu? Termasuk, kenapa keterusterangan itu diungkapkan di hadapan PBNU dan publik secara luas? Rasanya sikap spontanitas Prabowo saja tak cukup menjawab.

Sebelum ini, muncul pernyataan Prabowo lewat Hotman Paris Hutapea bahwa ia tak bisa diadu domba dengan Presiden Jokowi.

Bisa jadi keterusterangan Prabowo itu mempertegas pernyataan itu. Bahwa ia tak bisa diadu domba dengan Jokowi. Ia begitu dekat dengan Jokowi.

Jika ada pihak yang mengadudombanya atau menjadikan syarat berpisah antara keduanya, sudah pasti ditolak.

Bahkan, apa yang dilakukan baru-baru ini keluar negeri, diundang negara-negara sahabat, semua atas sepengetahuan Presiden Jokowi. Bukan pergi sendiri begitu saja.

Sudah jelas kan, ke mana arah pesan dari keterusterangan Prabowo itu? Kalau belum, dengar ulang lagi lah.

[VIDEO]👇🏻👇🏻

Penulis: No Perfect

MENGAPA KEJAHATAN selalu bisa kompak BERSATU? Karena, KEBENARAN tidak pernah membutuhkan SEKUTU!”

Tinggalkan komentar