Jenin: Pasukan Penjajah ‘Israel’ Mundur setelah Pengepungan 46 Jam, 12 Orang Syahid

JENIN – Ribuan warga Palestina turun ke jalan Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (23/5/2024) untuk menghadiri pemakaman 12 orang yang dibunuh oleh pasukan ‘Israel’ selama hampir dua hari pengepungan mereka di wilayah tersebut.

Prosesi pemakaman dimulai di Rumah Sakit Pemerintah Jenin dengan jenazah digendong di bahu para pelayat, sementara beberapa pidato disampaikan mengecam agresi ‘Israel’ yang sedang berlangsung, kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan.

Pasukan ‘Israel’ menyerbu kota dan kamp Jenin pada Selasa dini hari ( 21/5) dengan puluhan kendaraan militer disertai drone, dan buldoser yang digunakan untuk menghancurkan rumah, jalan, dan infrastruktur lainnya.

Pengepungan tersebut meninggalkan jejak kehancuran, merusak infrastruktur, termasuk jalan raya, jaringan listrik dan air, sistem pembuangan limbah, properti komersial, kendaraan, dan kios sayur, lapor WAFA.

Di antara mereka yang syahid adalah Dr Osayd Kamal Jabareen, (51), Kepala Departemen Bedah di Rumah Sakit Pemerintah Jenin; Allam Jaradat (48), seorang guru sekolah; dan empat pemuda berusia antara 15 dan 22 tahun. Lebih dari 20 lainnya terluka dalam penggerebekan tersebut.

Pasukan ‘Israel’ juga mengebom lebih dari 10 rumah dan menghancurkan seluruh rumah dua lantai milik keluarga Ahmad Hani Barakat, pejuang perlawanan yang syahid dalam serangan udara ‘Israel’ di kota tersebut pada Maret tahun ini.

The Walls of Death

Sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Jihad Islam, Brigade Saraya Al-Quds Jenin, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “setelah 46 jam, IOF (Pasukan Pendudukan ‘Israel’) telah sepenuhnya mundur dari kamp Jenin setelah menghadapi perlawanan sengit, tidak mampu mencapai tujuan mereka.”

Gerakan ini menjuluki bentrokan antara pejuang perlawanan dan pasukan ‘Israel’ sebagai The Walls of Death dan mengatakan bahwa Jenin dan kubunya “akan tetap seperti semula: Tembok tempat para penyerbu mati dan di atas batu karang semua konspirasi dan rencana fasis akan hancur.”

Menurut saluran resmi Resistance News Network (RNN) di Instagram, pasukan ‘Israel’ juga menembaki jurnalis, termasuk kru Al-Jazeera, selama invasi. Militer juga mengepung hotel tempat para jurnalis menginap dan seorang pekerja di hotel tersebut terluka oleh tembakan pasukan ‘Israel’.

Pada Rabu malam (22/5), pasukan ‘Israel’ mengepung sebuah kendaraan di bundaran Ahmadein dan menembaki dua penumpangnya.

Wassim Jaradat (15), syahid dalam serangan itu. Dia sebelumnya ditembak oleh pasukan ‘Israel’ delapan bulan lalu di kota kelahirannya Silat Al-Harithiyah saat menghadapi pasukan pendudukan.

Para Syuhada

Dalam pernyataannya pada kemarin (23/5), gerakan Jihad Islam menyebutkan nama para syuhada sebagai berikut: 1. Dr. Osayd Kamal Jabareen; 2. Bassem Mahmoud Turkman; 3.Muammar Muhammad Abu Omeira; 4. Amir Issam Abu Omeira; 5. Osama Muhammad Hjeir; 6. Allam Ziad Jaradat; 7. Mahmoud Amjad Hamadneh; 8. Jihad Muhammad Thalib; 9. Sami Ayman Ahmed Qaisi; 10. Mustafa Ibrahim Jabareen; 11. Mahmoud Tarif Qarini; dan 12. Wassim Ahed Jaradat.

“Kami di gerakan Jihad Islam menegaskan bahwa konfrontasi dan perlawanan adalah satu-satunya cara kami untuk mengalahkan penjajah kriminal ini, yang tidak ragu-ragu melakukan pembantaian terhadap rakyat kami,” tambah pernyataan itu.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (21/5), Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan “pembantaian di kamp Jenin … adalah upaya putus asa pendudukan untuk menghalangi orang-orang kami yang heroik dan perlawanan yang gagah berani.”

“Ini melanjutkan serangkaian kejahatan pendudukan berupa pembunuhan, pengepungan, dan kelaparan di Rafah, Jabalia, dan berbagai wilayah di Jalur Gaza.”

Unit Pasukan Khusus Ditemukan

Invasi ‘Israel’ baru-baru ini ke kamp pengungsi Jenin terjadi setelah unit pasukan khusus, yang berafiliasi dengan polisi perbatasan, ditemukan dan ditembaki oleh Brigade Jenin, menurut Robert Inlakesh, seorang jurnalis independen.

Pasukan ‘Israel’ kemudian meminta bantuan dan didukung oleh tentara. Mereka kemudian melakukan pembunuhan terutama terhadap warga sipil. Puluhan orang lainnya juga terluka.

Tentara ‘Israel’ mengklaim bahwa invasi ini, seperti yang terjadi sebelumnya di kamp pengungsi Nour Shams beberapa pekan sebelumnya, dirancang untuk memerangi “teroris” dan merupakan bagian dari perjuangan mereka melawan Hamas.

Namun, jelas bahwa kelompok-kelompok tersebut berorientasi pada pertahanan kamp mereka, bukan melancarkan serangan tanpa alasan dan hanya berkembang sebagai akibat dari kekerasan tentara pendudukan terhadap mereka, tulis Inlakesh.*

Sumber: PALINFO 🇵🇸

Penulis: No Perfect

MENGAPA KEJAHATAN selalu bisa kompak BERSATU? Karena, KEBENARAN tidak pernah membutuhkan SEKUTU!”

Tinggalkan komentar