Pemukiman Israel Jadi Kota Hantu Usai Ditinggal Penduduknya

Sejumlah pemukiman di “Israel” utara menjadi kota hantu karena ditinggal para pemukim ilegal Yahudi usai ancaman serangan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Sekitar 100.000 pemukim Yahudi telah meninggalkan pemukiman mereka setelah serangan-serangan Hizbullah, kelompok Syiah Lebanon yang didukung Iran, menurut David Azoulay, salah satu kepala dewan pemukiman Yahudi.

Selain itu Israel juga mengalami berbagai kerugian akibat serangan yang Hizbullah sebut sebagai dukungan terhadap perjuangan Palestina.

Menurut Al-Ahed News pada Minggu (09/04), media rezim Israel mempublikasikan angka-angka terkait perang yang sedang berlangsung antara pasukan rezim dan pejuang Hizbullah, yang memberikan pukulan berat terhadap semua aspek ekonomi, sosial dan pariwisata dari kehidupan para pemukim di wilayah pendudukan utara, khususnya pertanian.

Dua pemukiman Shlomi dan Kiryat Shemona di wilayah Isba al-Jalil di Palestina utara yang diduduki mengalami kerusakan paling parah, dengan kerugian mencapai setengah juta shekel (setiap shekel Israel setara dengan $ 0,27).

Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa kerugian finansial akibat perang di Gaza terhadap proyek-proyek perdagangan dan keuangan rezim Zionis Israel diperkirakan mencapai $6 miliar.

Media rezim Israel menaksir kerugian yang dialami sektor pertanian mencapai $131 juta, dan mencatat bahwa harga pangan meningkat 30 persen. Pendapatan sektor pariwisata juga menurun hampir 73 persen

David Azoulay, kepala dewan pemukiman Metula, mengakui bahwa sekitar 100.000 pemukim tinggal di luar pemukiman mereka mereka selama empat bulan, tanpa kepastian kapan mereka dapat kembali setelah serangan Hizbullah Lebanon.

Azoulay mengatakan kepada Israel Channel 13 bahwa “yang kami [pemukim] minta hanyalah tinggal di rumah kami, tetapi kami bukan orang yang bebas di “Israel”, dan menambahkan bahwa “Hizbullah mendikte intensitas setiap saat di Utara.”

Azoulay juga mengklaim bahwa selama empat bulan terakhir, Hizbullah telah menembaki dan menyerang permukiman utara, sementara pasukan pendudukan Israel bertempur dengan tidak memadai dan dengan cara yang tidak memungkinkan para pemukim untuk kembali ke rumah mereka, di tengah-tengah keheningan dan pengabaian pemerintah pendudukan.*

Sumber: PALINFO 🇵🇸

Penulis: No Perfect

MENGAPA KEJAHATAN selalu bisa kompak BERSATU? Karena, KEBENARAN tidak pernah membutuhkan SEKUTU!”

Tinggalkan komentar